Pesantren Masyarakat Penakut
Pesantren Masyarakat Penakut
Budaya takut dan tidak bertangjung jawab bangsa Indonesia memang punya. Tapi sebaliknya untuk sikap berani dan bertangjung jwab hanya dimiliki olehh sebagian masyarakat indonesia yang sadar saja. Bagi saya yang hidup di daerah jawa sifat keduanya sangat kental. Bisa jadi untuk sifat takut berbuat memang sudah warisan leluhur. Bayangkan saja melihat mata orang yang diajak bicara saja kita tidak berani bagaimana kita mau menganggapi orang yang bicara pada kita. Dalam tulisan ini kita dalami sikap takut aja, Oke,,,,.
Selain itu juga masih banyak praktek sifat takut yang terjadi. Kalau boleh mengambil sampel di pesantren tempat orang mengaji ilmu agama budaya takut terus dijejalkan pada peserta didik tanpa memberikan nasihat-nasihat yang baik untuk sang murid. Contoh dari sifat takut itu seperti halnya tidak berani bertanya, bersifat tunduk pada orang yang lebih tua tanpa dipikir dahulu. Kalaun teman saya mengatakan termasuk neoperbudakan sekarang terjadi di pesantren. Praktik seperti ini sering menjadikan orang yang besar atau tua semakin menjadi.
Selain itu mereka juga tidak d
iajari bagaimana hidup di Dunia, yang ada mereka hanya diajari bagaimana hidup diakherat dengan baik. Padahal, sebelum kita ke akherat kan harus hidup di dunia dulu. Mereka terus diberi ajaran-ajaran langit dan tidak dibimbing untuk bekerja di dunia.
Semua hal tentu ada sisi negatif dan positif, tapi untuk kejadian dan budaya seperti diatas menurut saya terlalu negatif dan nilai positifnya kalah.
Post a Comment